Jakarta – Kantor Wilayah Kementerian Hukum (Kanwil Kemenkum) Sumatera Barat melaksanakan koordinasi dengan Direktorat Paten, Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST), dan Rahasia Dagang, Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), pada Kamis, 6 Maret 2025. Pertemuan ini bertujuan untuk membahas strategi peningkatan jumlah permohonan paten di Sumatera Barat dan diadakan di ruang Direktur Paten, DTLST, dan Rahasia Dagang DJKI, Jakarta.
Kepala Kanwil Kemenkum Sumatera Barat, Alpius Sarumaha, didampingi oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Lista Widyastuti, serta jajaran, disambut oleh Direktur Paten, DTLST, dan Rahasia Dagang, Sri Lastami, yang didampingi oleh Kepala Subdirektorat Perlindungan dan Layanan Paten, Rifan Fikri.
Dalam pertemuan tersebut, Kakanwil Kemenkum Sumbar menyoroti penurunan signifikan dalam jumlah permohonan Kekayaan Intelektual di tahun 2024, termasuk permohonan paten. “Paten memiliki keterkaitan erat dengan civitas akademika, karena perguruan tinggi merupakan sumber utama lahirnya inovasi. Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret untuk mendorong peningkatan permohonan paten di Sumatera Barat,” ungkapnya. Beberapa upaya yang telah dilakukan antara lain koordinasi dengan LLDIKTI Wilayah X Sumatera Barat dan Jambi, Universitas Andalas, Politeknik ATI Padang, serta Universitas Negeri Padang.
Kepala Divisi Pelayanan Hukum, Lista Widyastuti, memaparkan bahwa berdasarkan data LLDIKTI Wilayah X, dari total 5.154 dosen yang terdata, hanya 684 dosen atau sekitar 12 persen yang memiliki Kekayaan Intelektual. Selain itu, banyak permohonan paten yang dianggap ditarik kembali karena pendaftaran dilakukan melalui akun perguruan tinggi, sehingga inventor tidak menerima korespondensi secara langsung. “Kami mengusulkan agar ada notifikasi langsung kepada inventor untuk memantau perkembangan permohonan patennya,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Direktur Paten, Sri Lastami, mengapresiasi langkah yang telah dilakukan Kanwil Kemenkum Sumbar dan menekankan pentingnya sosialisasi paten bagi perguruan tinggi. “Paten merupakan salah satu indikator dalam pencapaian status World Class University. Kami juga memahami kendala yang dihadapi dalam pendaftaran paten dan akan berkoordinasi dengan Direktorat Teknologi Informasi agar notifikasi dapat langsung diterima oleh inventor,” ujarnya.(Humas Kemenkum Sumbar)
#KementerianHukum
#KanwilKemenkumSumbar
#LayananHukumMakinMudah